Tentang Kantung Empedu


Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati).

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama.
Duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empedu utama.
Saluran empedu utama masuk ke usus bagian atas pada sfingter Oddi, yang terletak beberapa sentimeter dibawah lambung.

Sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan dialirkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung mengalir ke dalam saluran empedu utama, menuju ke usus halus.
Jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu.

Empedu terdiri dari:
- garam-garam empedu
- elektrolit
- pigmen empedu (misalnya bilirubin)
- kolesterol
- lemak.
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.

Batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu, dan menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung empedu (kolesistitis).
Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus.
Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor.

sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m

Tentang Pankreas


Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans. Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi tambahan.

Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.

Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.

Kanker pankeas telah disebut suatu penyakit "yang diam" karena kanker pankreas dini biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala. Jika tumor menghalangi saluran empedu umum (common bile duct) dan empedu tidak dapat masuk kedalam sistim pencernaan, kulit dan putih-putih mata mungkin menjadi kuning, dan urin mungkin menjadi lebih gelap. Kondisi ini disebut jaundice.

Ketika kanker tumbuh dan menyebar, sakit seringkali berkembang pada perut bagian atas dan adakalanya menyebar ke belakang (punggung). Sakit/nyeri mungkin memburuk setelah seseorang makan atau berbaring. Kanker pankreas dapat juga menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, dan kelemahan.

Suatu tipe yang jarang dari kanker pankreas, disebut kanker sel pulau yang sangat kecil (islet cell cancer), mulai pada sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin dan hormon-hormon lain. Sel-sel islet juga disebut islets of Langerhans. Kanker sel-sel islet dapat menyebabkan pankreas menghasilkan terlalu banyak insulin atau hormon-hormon. Ketika ini terjadi, pasien mungkin merasakan lemah atau pusing/pening dan mungkin kedinginan (menggigil), kejang-kejang otot, atau diare.

Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh kanker atau oleh persoalan-persoalan lain yang kurang serius. Jika seorang individu mengalami gejala-gejala, seorang dokter harus dikonsultasikan.

Tentang Paru-paru


Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.

Paru-paru mamalia bertekstur seperti spons dan tertutupi epitelium, sehingga permukaan totalnya jauh lebih besar daripada permukaan luar paru-paru itu sendiri. Paru-paru manusia adalah contoh tipikal paru-paru jenis ini.

Bernapas terutama digerakkan oleh otot diafragma di bawah. Jika otot ini mengerut, ruang yang menampung paru-paru akan meluas, dan begitu pula sebaliknya. Tulang rusuk juga dapat meluas dan mengerut sedikit. Akibatnya, udara terhirup masuk dan terdorong keluar paru-paru melalui trakea dan tube bronkial atau bronchi, yang bercabang-cabang dan ujungnya merupakan alveoli, yakni kantung-kantung kecil yang dikelilingi kapiler yang berisi darah. Di sini oksigen dari udara berdifusi ke dalam darah, dan kemudian dibawa oleh hemoglobin.

Darah terdeoksigenisasi dari jantung mencapai paru-paru melalui arteri paru-paru dan, setelah dioksigenisasi, beredar kembali melalui vena paru-paru.

Kumpulan.info - Gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau sakit di daerah dada mungkin saja menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan paru-paru Anda. Dengan mendeteksinya lebih cepat, ini akan membantu agar penyakit ini tidak semakin lama dan bertambah parah. Informasi berikut tentang macam-macam masalah pada paru-paru beserta pencegahan dan solusinya, semoga dapat membantu untuk mendeteksi kesehatan paru-paru Anda.


Tuberkulosis (TBC)

* Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
* Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
* Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
* Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.

Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.


Asma

* Penyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya.

Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban, gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas. Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.
* Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing) Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau makanan yang dapat menimbulkan alergi.
* Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap hari sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila terjadi serangan.


Bronkitis

* Penyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
* Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
* Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
* Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.


Pneumonia

* Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
* Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
* Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
* Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.


Emfisema

* Penyebab: Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
* Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
* Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.


Kanker Paru-paru

* Penyebab: Kanker telah menjadi penyakit yang mematikan, bahkan kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Sel tumor atau kanker yang tumbuh di paru-paru dialami oleh penderita kanker paru-paru. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain.

Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker.

Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
* Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
* Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.

Karena penyakit pada paru-paru terutama disebabkan oleh asap rokok, maka Anda sebaiknya segera menghentikan kebiasaan ini dan jangan mencoba untuk memulainya bagi Anda yang belm pernah merokok. Hindari juga untuk menjadi perokok pasif yang bahkan lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Sayangi paru-paru, hindari penyakit paru-paru, dan Anda dapat bernapas dengan lebih lega.

Tentang Tulang

Tulang Keropos

Para ahli tulang menyarankan, awal usia 30-an sebaiknya sudah mulai merawat tulang sebaik-baiknya, terutama kaum wanita yang besar kemungkinannya mengalami osteoporosis (kekeroposan tulang) setelah masa menopause.

Menurut penelitian di Australia, setiap tahun 20.000 wanita mengalami keretakan tulang panggul dan dalam setahun satu di antaranya meninggal karena komplikasi. Menurut penelitian Institut Kedokteran Garvan, 25% wanita dan 6% pria di negeri Kanguru itu bakal terkena osteoporosis. Hampir seperempat dari jumlah wanita menopause di negara-negara industri mengalami osteoporosis yang merupakan masalah kesehatan utama pada kelompok ini.

Semakin panjang usia harapan hidup, semakin banyak penderita osteoporosis yang ditandai dengan hilangnya massa tulang secara berlebihan sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah, tidak tahan terhadap tekanan sehingga mudah patah.

Pada tahun 90-an di seluruh dunia diperkirakan terdapat 1,6 juta kasus patah tulang panggul, dan diramalkan akan meningkat hingga 3,94 juta kasus tahun 2025, dan 6,26 juta kasus dalam 25 tahun berikutnya seiring dengan semakin tingginya usia harapan hidup.

Pembentukan sel tulang

Pembentukan sel tulang diawali oleh adanya sel pembentuk tulang yang dinamakan sel osteogenik. Melalui proses mineralisasi, sel ini membentuk osteid yang berkembang menjadi osteosit padat, keras, dan kompak. Jadi, tulang kita itu terbentuk dari perkembangan sejumlah osteosit yang telah matang.

Ada dua proses utama yang bekerja pada siklus tulang. Pertama, bone formation yaitu pembentukan sel-sel tulang melalui aktivitas sel osteoblast. Kedua, bone resorption yakni penguraian sel-sel tulang melalui aktivitas sel osteoclast. Proses resorpsi tulang diperlukan untuk menjamin persediaan ion-ion kalsium dalam plasma darah.

Sekitar 0,4 - 1% kalsium total tulang merupakan cadangan yang dapat diserap kembali ke dalam darah dan didistribusikan ke seluruh sel jaringan. Kadar normal kalsium plasma berada pada kisaran 10 mg%. Kondisi hipokalsemik atau kekurangan kalsium (kurang dari 10 mg%) dan hiperkalsemik atau kelebihan kalsium (lebih dari 10 mg%) akan terus dikendalikan dalam sistem homeostasis yang diatur secara otomatis oleh tubuh.

Keadaan hipokalsemik merangsang terjadinya penyerapan kembali ion-ion kalsium dari tulang ke darah, sedangkan pada keadaan hiperkalsemik sistem tubuh akan melakukan penarikan ion-ion kalsium menjadi garam-garamnya, yang disimpan kembali di dalam tulang.

Ketidakmampuan tubuh menurunkan kadar kalsium darah yang berlebihan dapat menimbulkan efek penekanan terhadap sistem saraf pusat dan perifer, terjadinya kelemahan otot, konstipasi, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan penurunan kemampuan relaksasi jantung pada saat diastolik. Di sisi lain, ion kalsium diperlukan antara lain dalam pengaturan lompatan listrik antarsel sehingga memungkinkan untuk dapat berkontraksi. Hipokalsemik antara lain dapat menyebabkan penurunan kemampuan kontraksi otot pada organ tubuh saat jantung pada kondisi sistolik.

Secara keseluruhan, kedua proses itu disebut bone turnover yang dikendalikan oleh vitamin D serta dua hormon utama lain: paratiroid, yang menyokong aktivitas sel osteoclast, dan hormon kalsitonin, yang menyokong aktivitas sel osteoblast.

Vitamin D bekerja melalui peningkatan daya serap mineral pada sistem pencernaan serta meningkatkan penyerapan kembali di ginjal sehingga kadar kalsium plasma tetap terpelihara tinggi.

Pada keadaan normal, ketiga substansi ini bekerja secara kompak sehingga antara pembentukan sel tulang (mineralisasi) dengan penguraian sel tulang (demineralisasi) secara fisiologik berjalan seimbang. Artinya, pada saat tersebut tulang dapat memainkan peranannya sebagai tempat cadangan (resevoar) kalsium dengan baik tanpa menyebabkan kerusakan pada tulang itu sendiri. Kondisi seperti itu terjadi pada manusia dewasa yang sehat.

Persoalan akan muncul bilamana keseimbangan proses terganggu. Gangguan dapat terjadi akibat adanya kekurangan vitamin D, gangguan hormonal karena kanker atau akibat penggunaan obat tertentu, serta gaya hidup orang yang bersangkutan.

Osteoporosis terjadi akibat ketidakseimbangan antara proses demineralisasi - yang lebih tinggi - dan proses mineralisasi tulang. Tulang keropos ini terutama banyak dialami wanita usia menopause (50-an). Ketidakseimbangan itu terjadi karena penurunan drastis produksi hormon estrogen yang mestinya membantu penyerapan kalsium. Akibatnya, tulang kehilangan massa dalam jumlah besar sehingga kekuatannya pun melorot drastis. Kalau kondisi ini dibiarkan, risiko terjadi patah tulang (fraktur) sulit dihindari.

Berbagai pemicu

Massa kalsium dalam tulang mencapai puncaknya pada usia 35 tahun, setelah itu terus menurun yang berarti pula osteoporosis mulai mengancam. Bahkan proses degenerasi dikatakan lebih awal lagi, sehingga di usia 20 - 30-an hendaknya mulai bersiap-siap menjaga kondisi tulang.

Kekurangan kalsium dalam tulang memang merupakan proses alami yang sulit dihindari sejalan dengan bertambahnya umur. Semakin tua, semakin cepat tubuh menyerap kalsium dari tulang sebelum sempat digantikan.

Begitu wanita mencapai usia menopause, maka semakin menurun pula kadar kalsium dalam tulang. Diduga hal ini berkaitan erat dengan kemampuan tubuh mensekresi (menghasilkan) hormon estrogen. Hormon ini bekerja secara tidak langsung melalui pengaturan produksi hormon lainnya berdasarkan fungsi masing-masing. Pada wanita dewasa yang sehat sekresi hormon kalsitonin juga dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen. Jadi, dengan menurunnya sekresi estrogen ini, pengendalian sekresi kalsitonin pada sel parafolikuler tiroid menjadi terganggu. Maka pengeroposan tulang lebih cepat terjadi pada wanita menopause.

Selain faktor menurunnya sekresi estrogen, ada beberapa pemicu lain lagi seperti jumlah vitamin D yang tidak cukup dalam tubuh, penyakit diabetes, merokok, terlalu banyak kalsium yang dikeluarkan dalam air seni, konsumsi kalsium yang kurang selama jangka waktu tertentu, ketidakmampuan usus menyerap kalsium, dan kurang berolahraga atau latihan yang menunjang kekuatan tulang.

Kemudian juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, obat antiradang atau obat steroid, kafein atau terlalu banyak konsumsi protein yang akan mengurangi kadar kalsium dalam tubuh, kelainan anoreksia (tidak mau makan karena takut gemuk), faktor keturunan (kerangka tulang yang tipis dan kecil lebih mudah mengalami kelainan ini), serta gaya hidup yang yang tidak teratur atau banyak stres.

Cara melawan

Melihat sejumlah penyebab itu, gaya hidup dan kualitas hidup yang baik merupakan kunci untuk menghindari tulang keropos. Olahraga yang teratur dapat merangsang osteoblast untuk membentuk jaringan tulang yang kokoh.

Wanita yang rajin berolahraga seperti latihan beban, jalan kaki, berenang, aerobik, dan suka berdansa jauh sebelum usia menopause terbukti lebih kokoh tulangnya. Olahraga yang terbukti bisa memperkokoh tulang itu dianjurkan dilakukan 3 kali seminggu masing-masing selama 30 menit. Bila mulai terjadi kekeroposan, olahraga yang disarankan adalah berenang.

Namun perlu disadari, osteoporosis memang sesuatu proses yang terjadi secara alami, tidak dapat dihindarkan oleh siapa pun sejalan dengan pertambahan usia menjelang senja.

Secara sederhana pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari pemicu timbulnya penyakit. Juga meningkatkan kekuatan tulang dengan olahraga dan diet makanan yang baik dan seimbang.

Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya kasus. Misalnya, osteoporosis yang disebabkan rendahnya kemampuan penyerapan kalsium pada usus halus karena kekurangan vitamin D dapat ditangani dengan penambahan vitamin D; kekurangan kalsium dalam diet dapat ditangani dengan asupan kalsium yang cukup. Orang dewasa membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium/hari. Pada kasus osteoporosis karena kekurangan hormon, pengobatan tidak dengan vitamin D atau kalsium tapi dengan hormon juga.

Terapi hormon relatif masih baru bagi penanganan osteoporosis. Proses pembentukan tulang dikendalikan oleh adanya hormon kalsitonin. Temuan para ahli menunjukkan, hormon kalsitonin pada manusia mempunyai kemiripan dengan hormon beberapa jenis hewan seperti belut, babi, dan ikan dengan 32 jenis asam amino yang membentuknya. Di Jepang telah dikembangkan penelitian pengobatan dengan hormon kalsitonin dari belut.

Sementara itu FDA (Pengawasan Obat dan Makanan AS) merekomendasikan penggunaan hormon sintetik ikan salmon. Penelitian menunjukkan, pengobatan dengan hormon kalsitonin memberikan hasil memuaskan dengan efek sampingan relatif ringan.

Sebagai molekul polipeptida, kalsitonin tidak dapat diberikan secara oral karena akan diuraikan oleh enzim-enzim di saluran pencernaan, sehingga efek terapi yang diharapkan tidak diperoleh. Obat ini akan lebih tepat kalau diberikan melalui suntikan. Menurut sebuah penelitian, kalsitonin juga dapat diserap melalui mukosa hidung, memasuki pembuluh darah perifer sehingga dapat juga diberikan dalam bentuk spray hidung. Cara ini tentu lebih praktis karena tidak perlu bantuan dokter, walaupun mengontrolkan diri ke dokter secara teratur tetap diperlukan.

Terapi dengan kalsitonin ternyata memberikan efek sampingan yang menguntungkan, yakni efek analgesik (penghilang rasa sakit) yang cukup kuat. Hal ini sangat membantu pasien dalam menangani rasa sakit yang disebabkan oleh berbagai gangguan tulang.

Namun mekanisme kerja analgesik ini belum dapat diketahui secara pasti, tetapi diduga terjadi melalui peningkatan aktivitas osteoblast yang memungkinkan terjadinya penurunan ion kalsium darah sehingga sensitivitas nyeri saraf perifer menurun ke tingkat normal. Lalu terjadi penghambatan sekresi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot serta menurunkan tekanan darah); stimulasi pembentukan endorfin (transmitor pada saraf tertentu yang mempunyai khasiat seperti morfin); kemudian mempengaruhi pusat rasa sakit di otak.

Begitu Anda merasakan keluhan pada tulang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Terutama bagi Anda yang sudah menginjak usia 30-an, hindari stres, makanlah dengan menu yang seimbang, dan secara teratur melakukan olahraga atau latihan yang dapat memperkokoh tulang.

#dr bbg sumber /file grabbing


Tentang Usus Besar

Usus besar


Sistem pencernaan menghancurkan makanan menjadi asam amino, glukosa, lemak, air, vitamin, dan mineral. Molekul-molekul zat ini masuk ke aliran darah dan dibawa oleh pembuluh vena porta hepatis ke hati, lalu dibawa oleh sistem sirkulasi ke seluruh sel tubuh sebagai makanannya.

Bahan sisa yang tidak dicerna atau diserap dijadikan feses bersama dengan sel-sel lapisan saluran pencernaan yang mati, getah pencernaan yang telah terpakai, bakteri, dan air. Bahan buangan ini dilewatkan melalui sphincter menuju ke usus besar.

Usus besar terdiri dari caecum, usus tebal (colon), dan poros usus (rectum). Caecum adalah kantung kecil, di ujungnya terdapat umbai kecil yang menggantung sepanjang ± 90 mm, dan disebut usus buntu (appendix). Usus buntu tidak jelas fungsinya pada tubuh manusia. Namun, pada beberapa mamalia pemakan rumput, usus buntu menunjukkan peranan yang cukup penting, sebab mengandung mikroorganisme untuk menghancurkan selulosa bahan tanaman berserat. Usus buntu manusia adalah ujung buntu tempat partikel makanan yang tidak dicerna sering tersangkut dan menyebabkan peradangan. Peradangan yang terjadi di usus buntu inilah yang kemudian dikenal dengan istilah penyakit usus buntu.

Usus besar terdiri dari tiga bagian: menaik, melintang, dan menurun. Fungsi utama usus besar adalah untuk mengabsorbsi air kembali dan untuk mengeluarkan mukus yang berfungsi untuk melumasi dan membantu mengeluarkan feses. Perjalanan melalui usus besar sangat lambat, kadang-kadang memakan waktu 24 jam. Feses berhenti di usus besar menurun dan poros usus (rectum), dan secara periodik dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Di anus terdapat dua cincin sphincter yang menjaganya agar tetap tertutup.

(Sebagai saluran terakhir pencernaan makanan, usus berpotensi terkena kanker dari makanan yang kita konsumsi. Ada lima stadium dengan sifat masing-masing dan besaran kemungkinan bertahan hidup yang semakin kecil bagi pasien).

Gejala

  • Lelah, sesak napas waktu bekerja, dan kepala terasa pening.
  • Pendarahan pada rektum, rasa kenyang bersifat sementara, atau kram lambung serta adanya tekanan pada rektum.
  • Adanya darah dalam tinja, seperti terjadi pada penderita pendarahan lambung, polip usus, atau wasir.
  • Pucat, sakit pada umumnya, malnutrisi, lemah, kurus, terjadi cairan di dalam rongga perut, pembesaran hati, serta pelebaran saluran limpa.

Penyebab

  • Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, dan ototoksin serta gelombang elektromagnetik.
  • Pola makan yang buruk, antara lain terlalu banyak daging dan lemak yang tidak diimbangi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung serat.
  • Zat besi yang berlebihan diantaranya terdapat pada pigmen empedu, daging sapi dan kambing serta tranfusi darah.
  • Lemak jenuh dan asam lemak omega-6 (asam linol).
  • Minuman beralkohol, khususnya bir. Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko menderita kanker kolon.
  • Obesitas.
  • Bekerja sambil duduk seharian, seperti para eksekutif, pegawai administrasi, atau pengemudi kendaraan umum.

Pemeriksaan medis

  • Fiberoptik kolonoskopi:
    Memasukkan sejenis pipa terbuat dari serat optik ke dalam usus melalui anus (dubur). Kamera yang terdapat pada alat itu bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan apakah dalam usus terdapat polip atau tidak.
  • CT Scan.
  • Pemeriksaan darah:
    Menentukan tumor marker CEA (carcino-embryonis antigen) dalam darah.

Perawatan

  • Kemoterapi
  • Radiasi
  • Operasi:
    Pemotongan usus besar yang sakit, dan menyambungkan kembali dua ujung bagian usus besar yang sehat.
  • Teknik laparoskopi:
    Melalui beberapa lubang kecil yang dibuat dibeberapa titik di perut. Operasi dilakukan dengan alat-alat kecil yang dioperasikan lewat lubang-lubang itu dan dipantau lewat layar monitor.

Pencegahan

  • Konsumsi banyak makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar.
  • Asam lemak omega-3, yang banyak terdapat dalam ikan tertentu.
  • Kosentrasi kalsium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.
  • Susu yang mengandung Lactobacillus acidophilus.
  • Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar.
  • Hidup rileks dan kurangi stres.


Tentang Jantung

Jantung

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.

Penyakit Jantung

Serangan Jantung

Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.

Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.

Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.

Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

Gejala Sakit Jantung

Jika gejala serangan jantung terjadi pada Anda:

Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar.

Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.

Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.

Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuannya pergi mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.

Namun jika Anda menunggu tim paramedis datang, maka sementara menunggu, Anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri dalam posisi yang terasa nyaman.

Tetaplah tenang, tidak soal Anda korbannya atau penolongnya. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.

Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.

Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.

Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.

Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Pola makan sehat

    Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.

    Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

    Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.

    Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
  • Berhenti merokok

    Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
  • Hindari Stres

    Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
  • Hipertensi

    Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
  • Obesitas

    Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Olahraga secara teratur

    Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
  • Konsumsi antioksidan

    Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
  • Keturunan

    Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Mengatasi Penyakit Jantung

Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.

Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.

Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.

Sayangi Jantung Anda

Melihat berharganya organ jantung ini untuk kelangsungan hidup, maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda agar tetap sehat. Mulailah menikmati makanan yang sehat, bergizi dan rendah kolesterol. Hindari merokok dan stres. Serta berolahragalah secara teratur. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat sejak hari ini untuk menyayangi jantung Anda.

Tentang Ginjal

Memahami fakta dibalik ginjal


Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik.

Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.

Fungsi dan struktur ginjal
Seputar fungsi ginjal
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.

Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.

Protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar ke urin (bocor) bila unit penyaring ginjal – glomerulus – sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung di dalam urin, disebut dengan albumin.

Mengenal struktur ginjal

Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring.

Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil – kapiler – yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.

Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan ‘memilih’ zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke peredaran darah dan mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.

Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai lagi, ginjal juga berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil tiga hormon penting, yaitu:

  • Eritropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah (eritrosit)

  • Renin, membantu mengatur tekanan darah

  • Bentuk aktif vitamin D (kalsitriol), yang membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh


Serba serbi penyakit ginjal


Penyakit Ginjal Akut
Gangguan fungsi ginjal bisa berlangsung secara tiba-tiba (akut), biasanya disebut sebagai penyakit ginjal akut (PGA). Kondisi ini dapat diakibatkan oleh berbagai hal, antara lain:

  • operasi pembedahan yang rumit atau cedera hebat
  • sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ginjal
  • sumbatan pada saluran kemih akibat batu, tumor, bekuan darah
  • penyakit ginjal, seperti glomerulonefritis akut

Penyakit Ginjal Kronik
Penyakit ginjal kronik (PGK), biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun, dengan sedikit gejala pada awalnya. Kadang Anda tidak merasakan gejala hingga fungsi ginjal yang sudah menurun sekitar 25 % dari ginjal normal.

Penyakit ginjal kronik


Ada beberapa penyakit yang mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, yang dapat memicu timbulnya PGK, antara lain:

1. Diabetes
Bila mengalami diabetes berarti tubuh tidak bisa optimal dalam hal merubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan sehingga kadar gula darah dapat meningkat. Kondisi gula darah yang meningkat berkepanjangan dapat merusak pembuluh darah dan ginjal.

Bila sudah meningkat, dapat menimbulkan gejala-gejala seperti:

  • rasa haus meningkat
  • penglihatan kabur
  • sering berkemih
  • berat badan menurun tanpa alasan yang jelas
  • luka yang lama sembuh
  • merasa lapar
  • lemah

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah merupakan tekanan yang ditimbulkan oleh darah yang mengalir dalam pembuluh darah arteri. Tekanan yang tinggi ini bila berlangsung terus menerus dapat merusak atau mengganggu pembuluh-pembuluh darah kecil dalam ginjal yang lama kelamaan dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring darah.

Pada umumnya, bagi orang dewasa atau berusia 18 tahun ke atas, tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih, dapat dikatakan sebagai keadaan hipertensi. Sedangkan bagi Anda penderita diabetes dan penyakit ginjal kronik, tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih sudah dikatakan sebagai hipertensi.

Dengan mengontrol tekanan darah akan membantu memperlambat kerusakan ginjal. Untuk mengatasi masalah hipertensi, konsultasikan dengan dokter Anda.

3. Batu ginjal
Batu yang terbentuk di ginjal terjadi akibat adanya proses presipitasi (kristalisasi bahan-bahan yang terlarut) yang terkandung di dalam urin. Biasanya batu ini dapat berpindah ke melalui ureter (saluran yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih) dan dikeluarkan lewat urin bila berukuran kecil.

Namun kadangkala, batu yang berukuran terlalu besar tidak bisa keluar begitu saja lewat urin. Bila hal ini terjadi maka menimbulkan rasa sakit dan mungkin dapat menimbulkan obstruksi (sumbatan) akibat terhambatnya aliran urin keluar.

Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, diet tertentu, obat-obatan dan kondisi-kondisi tertentu akibat meningginya zat-zat lain dalam urin, misalnya asam urat.

Gejala batu ginjal, antara lain:

  • rasa sakit pada bagian belakang atau sisi tubuh
  • darah dalam urin
  • muntah
  • demam
  • sering berkemih atau ingin berkemih
  • rasa nyeri saat berkemih

Keluar tidaknya batu ginjal dengan sendirinya tergantung pada lokasi, besar, bentuk dan komposisi. Ukuran batu yang kecil dengan bentuk licin atau bulat dapat keluar dengan sendirinya. Namun bila bentuknya bermacam-macam, misalnya dengan tepi yang tajam atau ukuran yang terlalu besar yang memenuhi seluruh bagian ginjal, tentu memerlukan terapi tertentu guna mengeluarkannya.

Bila batu ginjal berpindah ke bagian pelvis ginjal, dapat menyumbat aliran urin dan ginjal pun dapat membengkak, sehingga dapat mengganggu kerja ginjal.

4. Infeksi dan radang
Infeksi atau radang pada saluran kemih (ISK) dapat terjadi akibat adanya bakteri yang masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri dari kandung kemih, uretra dan dua ureter serta ginjal. Bakteri ini biasanya masuk melalui uretra dan masuk ke kandung kemih.

Kondisi ini dapat menyebabkan saluran kemih menjadi merah, bengkak dan rasa nyeri. Jika infeksi ini tidak diatasi dengan baik, bakteri dapat memasuki ginjal sehingga menimbulkan jenis infeksi yang lebih serius yaitu pyelonefritis (peradangan pada ginjal yang dapat meluas mengenai unit penyaring dan pembuluh darah).
Gejala ISK ini antara lain:

  • keinginan berkemih, kadang urin hanya berbentuk sedikit atau menetes
  • rasa seperti terbakar saat berkemih
  • urin berwarna keruh atau bercampur darah
  • bau urin sangat menyolok

Bila infeksi ini sudah menyebar ke ginjal, dapat menyebabkan rasa sakit/nyeri pada punggung bagian bawah disertai dengan demam, mual dan muntah.

5. Selain ISK, glomerulonefritis yang tidak segera diatasi juga dapat mengganggu kerja ginjal nantinya. Glomerulonefritis timbul akibat adanya peradangan yang merusak bagian ginjal yang menyaring darah (glomerulus) sehingga glomerulus ini tidak bisa lagi menyaring zat-zat yang sudah tidak terpakai oleh tubuh dan cairan yang berlebihan ke dalam aliran darah untuk membentuk cairan urin.

Glomerulonefritis akut biasanya sering disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus atau infeksi pada tenggorokan atau kulit. Glomerulonefritis yang ringan biasanya tanpa gejala dan diagnosanya ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan urin di laboratorium. Sedangkan yang sudah berat, dapat menimbulkan gejala fatigue (lelah), mual.muntah, sesak napas, gangguan penglihatan, tekanan darah tinggi, bengkak (terutama pada wajah, tangan, kaki dan pergelangan kaki), dan adanya darah/protein pada urin yang membuat warna urin menjadi kemerahan atau keruh.

6. Penyalahgunaan obat-obatan
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat membahayakan kerja ginjal, yaitu:

  • obat penghilang/pereda rasa sakit. Ginjal dapat rusak bila Anda mengkonsumsi obat-obat bebas ini dalam jumlah yang berlebihan dalam jangka waktu lama, seperti aspirin, asetaminofen dan ibuprofen. Gunakan obat-obat ini sesuai dengan anjuran dokter.
  • antibiotika.
  • obat-obatan terlarang. Contoh obat jenis ini antara lain heroin, kokain, ekstasi dan marijuana, bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung dan bahkan kematian.
  • alkohol. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko timbulnya gagal ginjal dan gagal fungsi hati.


Tentang Fungsi Hati

Gangguan Faal (Fungsi) Hati

Gangguan Faal (Fungsi) Hati Yang Sering Ditanyakan Oleh Penderita
Oleh : Prof. dr. Suwandhi Widjaja, Sp.PD, Ph.D

Penderita sering memperlihatkan kepada dokter hasil laboratorium yang mencatat adanya gangguan faal hati, kemudian meminta penjelasan dari hasil laboratorium bahkan memohon pengobatan atas gangguan faal hati tersebut.

Sebagai seorang dokter klinis kita tidak boleh lupa bahwa pertanyaan penderita itu sebenarnya mengacu pada diagnosis penyakit saya itu apa sebenarnya! Untuk bisa menjawab pertanyaan tadi dengan jitu, kita harus mengetahui bagaimana riwayat penyakitnya, simptomatologi serta riwayat yang relevan dengan kondisi klinisnya. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan, termasuk obat tradisionil, eksposisi dengan zat kimia/makanan juga perlu diperhatikan. Permeriksaan fisik untuk mencari tanda penyakit hati kronis seperti palmar erithema, jaundice, spider nevi dansebagainya sangat membantu dalam menganalisis hasil laboratorium tadi. Harus diingat bahwa kelainan faal hati, dapat juga dijumpai pada penyakit-penyakit lain diluar penyakit hati, misalnya penyakit kelenjar thyroid, payah jantung dan payah ginjal. Karena itu, kita memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya sehingga dapat memberikan kesimpulan dari hasil laboratorium tadi.

Faal Hati yang sesungguhnya.

Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti estrogen.

Pada jaringan hati, terdapat sel-sel Kupfer, yang sangat penting dalam eliminasi organisme asing baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk memperlihatkan adanya gangguan faal hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk menilai faal hati tersebut. Perlu diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan, maka interpretasi dari hasil tes sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.

Tes Faal Hati

Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.

Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa albumin, masa protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin, alkali fosfatase. ∂-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda (karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis B yaitu; HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati.
  1. Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan jaringan atau sel hati.
  2. Adanya sumbatan saluran empedu.
Aneka macam hasil tes faal hati yang terganggu.

Tes faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faal hati terlihat akan terjadinya peningkatan SGOT, SGPT serta ∂-GT antara 3-5X nilai normal. Albumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat. (lihat table 1)

Tes faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. Faal hati seperti Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%, kecuali pada hepatitis kolestatik, bilirubin dapat lebih dari 10 mg%. SGOT, SGPT meningkat lebih dari 5 sampai 20 kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali pada hepatitis kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masih normal kecuali bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang ( lihat tabel2)

Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi sekali (>20 mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT dan SGPT biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 5 kali nilai normal. Kolesterol juga meningkat (lihat table 3).

Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin dan Bilirubin biasanya masih normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3 kali nilai normal demikian juga ∂-GT dan alkalifosfatase meningkat sekitar ½ sampai 1 kali dari nilai normal . Kadar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi. Kelainan ini sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan, gemuk dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada perut bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis C harus negatif. (lihat tabel 4)

Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita.

Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM anti HAV yang positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. Ini menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu. Karena itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu negara.

Sembuh dari infeksi Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbulnya anti HBs. Sedang IgM Anti HBc pos, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis B.

Hepatitis B yang menahun.
  1. Hepatitis kronis fase replikatip/toleran. Ditandai dengan HBsAg+, HbeAg+, HBVDNA+ ( kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hatinya normal.
  2. Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan HBsAg+, HBeAg+, HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati nya Abnormal, terutama SGOT/PT tinggi (>3X nilai normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat sedikit (<>
  3. Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+, dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat.
  4. Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau dibawah <>
  5. Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (<> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.

Hepatitis C :
  1. Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA – (negatif), faal hati yang normal.
  2. Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.
  3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( <> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif.

Genotype hepatitis.

Pada hepatitis B ada 8 genotipe dan diberi nama abjad A sampai dengan H. Di Indonesia terutama genotipe B dan C. Hepatitis C ada 6 genotipe dan diberi nama angka 1 sampai 6. Dalam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi sub-genotipe dan tambahan huruf kecil dari a sampai c. Di Indonesia yang terbanyak adalah genotipe 1b. (> 65%)

Kelainan faal hati yang tidak specific

Hal ini biasanya terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi fungsi dari organ lain seperti ginjal, paru jantung dsb. Dalam hal seperti ini, gambaran klinis serta pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan dan ERCP (Endoscopy Retrograde Cholangio Pancreatography) atau bahkan biopsi hati biasanya diperlukan untuk menegakan diagnosisnya.

Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit hati yang menahun.

Penderita kronik hepatitis B pada yang fase replikatif, inaktif/integratif sering menunjukan hasil laboratorium yang normal. Juga pada penderita hepatitis C (dengan HCV-RNA+), juga dapat menunjukan tes faal hati yang normal. Pada penderita sirosis hati yang kompensata juga sering mempunyai tes faal hati yang normal. Pada sirosis hati yang sudah lanjut sering kita mendapatkan kadar SGPT/SGOT normal, hal ini terjadi karena jumlah sel hati pada sirosis berat sudah sangat kurang sehingga kerusakan sel hati relatif sedikit. Tapi kadar bilirubin akan terlihat meninggi dan perbandingan albumin/globulin akan terbalik. Bila kita cermati lebih teliti maka kadar SGOT akan lebih tinggi SGPT.

Pelaporan hasil petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Hepatitis B.

Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara pemeriksaan kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif hepatitis B diatas 105 copy/ml dianggap batas untuk diobati.

2. Hepatitis C.

Juga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara pemeriksaan kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. Hasil kuantitatif dari 1 cara pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat disamakan hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan cara yang lain. Tabel 6

Penyakit yang jarang tapi menunjukan gangguan faal hati

* Penyakit thyroid/kelenjar gondok.
* Penyakit hati auto immune (AIH)
* Wilson disease
* Alpha-1-antitrypsisn deficiency
* Celiac disease